Selasa, 21 September 2010

Para Penghuni Bumi Sebelum Kita


Menurut para ahli usia bumi ini lebih dari seribu juta tahun, namun tidak berarti kehidupan manusia di bumi ini dimulai pada periode itu. Tapi hanya berupa “bagian” dari rangkaian kehidupan masa lalu, yang hidup dan menguasai bumi ini.
Kehidupan di bumi ini dimulai setelah musnahnya makhluk asing yang tidak kita ketahui. Mereka binasa dengan pengetahuan para ahli terhadap pancaran atom. Di buku ini dijelaskan disebutkan pendapat-pendapat ilmiah dan penemuan melalui kubur-kubur, artefak dan prasasti yang berisi gambar dan tulisan untuk menegaskan bahwa kehidupan masa lalu telah memenuhi bumi ini sebagai suatu komunitas. Mereka menghuni lembah dan gunung, dan membangun peradaban. Peninggalan-peninggalannya ini telah menghilang ke dalam kerak bumi, di dasar paling dalam menjadi pasir dan mineral. Sementara akar-akarnya telah rusak dan lenyap sebagai peninggalan setelah nyata, dan kabar setelah berjaya.

Ada semacam konsensus bahwa peradaban-peradaban yang beraneka ragam ini hilang sekaligus seperti dilenyapkan oleh pancaran atom. Ilmuwan dan para ahli mengatakan semacam konsensus itu tidak pernah ada, karena pada hakikatnya ledakan atom yang luar biasa dan di luar segala pemikiran itu yang menghilangkannya dari keberadaannya kini. Kecuali kalau peninggalan-peninggalan itu merupakan peninggalan-peninggalan yang terkubur di dalam kerak bumi. Maka muncul dua pertanyaan di dalam pikiran kita:
Pertama, jika peradaban-peradaban yang tertimbun itu termasuk peninggalan-peninggalan yang dikenal, maka siapa di antara para ilmuwan itu yang mengetahuinya.
Kedua, jika ilmu-ilmu antropologi seluruhnya sepakat bahwa tidak ada peninggalan peradaban ini, walau jarang, maka dari manakah mereka mengetahui pancaran yang menyeluruh seperti yang menutupi peradaban-peradaban ini, dan menjadikannya bercerai-berai setelah wujud.
Jawaban terhadap dua pertanyaan ini pada kenyataannya tidak ada, karena masalah ini dimunculkan oleh khayalan di dalam khayalan, pendapat interpretative, serta pendapat para antropolog dan para paleontolog.
Selain konsensus-konsensus itu, di sisi lain, manusia kuno juga berada pada tingkat ketinggian yang menakjubkan. Terdapat kisah-kisah yang menuturkan sumber energi cahaya yang tidak ada habis-habisnya. Energi cahaya itu digunakan untuk menerangi kuburan. Hal itu menunjukkan bahwa terdapat suatu jenis energi atom yang telah digunakan pada masa itu.
Apakah ada manusia yang mendahului kita kini? Atau apakah mereka berada pada tingkat keilmuan yang sepadan dengan tingkat keilmuan kita saat ini? Jawaban dari pertanyaan adalah bahwa terdapat makhluk-makhluk lain yang tinggal di bumi sebelum kita. Makhluk-makhluk lain itu turun ke bumi pada zaman nenek moyang kita. Dan, terdapat kehidupan di atas bumi kita, di bawah bumi kita, dan di atas langit. Segala sesuatu di sekitar kita, di bawah kita, di atas kita, dan di depan kita dipenuhi kehidupan dan dihuni makhluk-makhluk masa kini dan masa dahulu kala.
Macam dan warna kehidupan yang kita kenal dan yang tidak kita kenal hanya berpangkal dari Tuhan Pencipta ‘Azza wa Jalla. Namun, apa hakikat di antara sejumlah besar informasi ini? Itu merupakan sejumlah kenyataan, bukan satu kenyataan saja.
  1. Tidak ada tempat untuk mengingkari keberadaan makhluk yang mendiami planet ini yang bernama jin.
  2. Jin menghuni bumi sebelum manusia karena mereka diciptakan sebelum manusia. Allah SWT berfirman, Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas [QS. Al-Hijr: 26-27]
  3. Jin adalah makhluk mukallaf seperti manusia. Allah SWT berfirman, Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku [QS. Adz-Dzariyyat: 56]. Maka yang berbuat baik diberi pahala, dan yang durhaka serta menolak kebenaran akan mendapat siksaan.
  4. Kehidupan manusia dan lainnya dimulai dengan kehendak Yang Maha Mengatur dan Mahakuasa, yaitu Allah, bukan pada suatu hari secara kebetulan. Lorens Henderson salah seorang tokoh ilmuwan biologi di Amerika, mengatakan, “Tidak diragukan bahwa kemunculan kehidupan untuk pertama kalinya pada suatu aliran tanah yang hangat, atau di antara lipatan buih lumpur ini dan busanya. Adapun bagaimana terjadinya kehidupan dari selain kehidupan? Itu adalah rahasia yang tidak diketahui kecuali oleh Allah Yang Mahakuasa dan Maha Mengetahui.” Allah SWT berfirman, Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati dari tanah [QS. Al-Mu’minun: 12].
  5. Jin membangun peradaban-peradaban sebelum manusia. Namun peradaban-peradaban itu hulang sama sekali.
  6. Manusia pertama muncul ke muka bumi sejak jutaan tahun.
  7. Taurat adalah kitab yang bercampur dengan mitos dan khayalan. Tidak lebih sedikit pun dari kisah-kisah yang kita terima, yang dibenarkan akal dan yang tidak dibenarkan akal.
  8. Satu yang diyakini dan sahih dari Tuhan alam semesta kepada hamba-hamba-Nya, yang terhindar dari pemalsuan, penyimpangan dan penambahan adalah Alquran Al-Karim.
  9. Jin mempunyai jasmani yang kuat, namun manusia lebih berakal dan lebih tinggi kedudukannya di sisi Allah SWT.
  10. Piring-piring terbang, senjata menakutkan yang dibuat Al-Masikh Ad-Dajjal, Allah melaknatnya, barangkali muncul idenya dari peninggalan-peninggalan dan mitos-mitos kuno. Dibuat dengan teknik ilmiah yang didasarkan pada sebab-sebab yang disebarkan oleh Allah di bumi-Nya. Itu adalah untuk orang yang mau mengambilnya. Maka mimpi diubah menjadi sesuatu yang hakiki, dan mitos diubah menjadi kenyataan.
  11. Dalam hal kekecualian, mungkin jin bergaul dengan manusia. Namun secara syarat, akal, fitrah, dan ilmiah, karena perbedaan nutfah, mustahil terjadi kelahiran dari perkawinan jin dan manusia, atau sebaliknya.
  12. Banyak pemikiran, kecuali orang Barat atau bahkan orang Arab terpelajar mencoba menjelekkan gambaran tentang orang Arab dan merendahkan kemampuannya dengan menisbatkan kecerdasan, kekuatan akal, dan keunggulannya pada persentuhannya dengan unsure-unsur dan makhluk-makhluk yang tidak dikenal. Itulah yang diusahakan oleh orang-orang khusus ini. Maka seakan-akan itu tidak murni lagi. Ini adalah dusta.
  13. Sejarah bola bumi, serta sejarah kehidupan dan makhluk-makhluk hidup masih dalam lingkup ketidaktahuan, karena kajian kita terhadap bumi dengan metode Alquran masih merangkak atau masih dalam usaha seperti jalannya kura-kura yang malas.

0 komentar:

Posting Komentar

komentar anda